Search My Blog

Bacaan Sebelum Berdoa

Supaya doa yang kita ucapkan dapat sampai kepada Allah Swt., jangan lupa untuk senantiasa menyertai doa yang kita panjatkan itu dengan bershalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Menyertai doa yang dimaksudkan di sini adalah mengawali doa dengan membaca shalawat Nabi Saw., demikian pula ketika kita mengakhiri doa, hendaknya kita juga membaca shalawat Nabi.

Doa yang tidak disertai dengan shalawat Nabi akan terhenti di antara langit dan bumi. Mengenai hal ini, marilah kita perhatikan sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut:

“Sesungguhnya doa itu terhenti antara langit dan bumi, tiada naik barang sedikit pun darinya, sehingga engkau bershalawat kepada nabimu.” (HR. Tirmidzi)

Selain membaca shalawat Nabi Saw., sebelum berdoa sebaiknya juga mendahulinya dengan memuji Allah Swt. Dalam risalah sederhana ini, penulis contohkan rangkaian bacaan yang diucapkan sebelum berdoa, sebagai berikut:

أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ, حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَ يُكَافِى مَزِيْدَهُ, يَا رَبَّنَا َلَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَ عَظِيْمِ سُلْطَانِكَ

A’ûdzu billâhi minasy-syaithânir-rajîm. Bismillâhir-rahmânir-rahîm. Alhamdu lillâhi rabbil ‘âlamîn. Hamday yuwâfî ni’amahu wa yukâfi mazîdah. Yâ rabbanâ laka hamdu kamâ yan(m)baghî li jalâli wajhika wa ‘azhîmi shulthânik.

Artinya:
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dengan pujian yang sesuai dengan segala nikmat-Nya dan memadai dengan penambahan-Nya. Ya Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana pujian itu patut bagi keluhuran-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu.”

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âlihi wa shahbihi ajma’in.

Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabat semuanya.”

Setelah membaca pendahuluan doa sebagaimana tersebut, selanjutnya kita berdoa kepada Allah Swt. dengan doa yang perlu untuk kita sampaikan. Pada saat berdoa, hendaknya disampaikan dengan hati yang bersungguh-sungguh, khusyuk, dan ada harapan besar kepada Allah Swt.

Setelah kita selesai berdoa, berikut adalah bacaan yang dapat kita gunakan untuk mengakhiri atau menutup doa:

وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ, وَ سَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ, وَ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina Muhammadiw wa âlihî wa shahbihî ajmaîn. Subhâna rabbika rabbil ‘izzati ‘ammâ yashifûn, wa salâmun ‘alal mursalîn, wal hamdu lillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:
“Dan semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabat semuanya. Maha Suci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka (orang-orang kafir) katakan, dan semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan kepada para utusan Allah, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Management : Controlling

posted by: Hudan Fadholi

NAMA KELOMPOK :

  1. ADITYA DEWANTORO (30113227)
  2. AJI FAUZIL MUIZ DARWIS (30113526)
  3. HUDAN FADHOLLI (34113144)
  4. MUHAMMAD RIFQI KHOLILULLAH (35113203)
  5. MOHAMAD RIDWAN (35113597)
  6. TUBAGUS ARIF J. (39113011)


A.  PENGERTIAN PENGAWASAN



Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasi dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.



Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . The process of ensuring that actual activities conform the planned activities.



George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.



Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.


Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaannya.



Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.



Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan.



Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11) mengatakan bahwa pada pokoknya pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar atau rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.



Sagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.



Kesimpulannya, pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system informasi umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.



B. SYARAT-SYARAT PENGAWASAN


   1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.

   2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi

   3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.

   4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai dengan standar.

   5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.

   6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.

   7. Pengawasan harus ekonomis.

   8. Pengawasan harus mudah dimengerti.

   9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi.



C. TUJUAN DARI FUNGSI PENGAWASAN


Menurut Griffin (2000), tujuan dari fungsi pengawasan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:


1.    Adaftasi Lingkungan

Tujuannya adalah agar sebuah perusahaan dapat beradaftasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan, baik internal maupun eksternal. Contoh : ketika ICT belum secanggih saat ini , kualifikasi minimum tenaga kerja di sebuah perusahaan barangkali hanya dibatasi pada kemampuan mengetik. Namun saat ini hampir seluruh perusahaan menggunakan komputer sebagai ujung tombak kegiatan sehari-hari.


2.    Meminimalkan kegagalan

Ketika perusahaan menjalankan kegiatan produksi misalnya perusahaan memiliki target produksi sebanyak 10.000 unit maka perusahaan berharap bagian produksi bisa menghasilkan produk sebanyak itu. Katakanlah bagian produksi hanya menghasilkan 9.000 unit yang memenuhi standar sedangkan 1000 unit tidak memenuhi standar. Maka perusahaan mengalami kerugian 1000 unit dalam produksinya. Oleh karena itu perusahaan perlu menjalankan pengawasan agar target tersebut terpenuhi.



3.    Meminimumkan biaya

Sebagaimana contoh di atas jika target terpenuhi maka biaya dapat diminimalkan, akan tetepi jika kondisinya seperti di atas 1000 unit tidak memenuhi standar maka hal itu tidak bisa dikatakan meminimalkan biaya malah menambah beban biaya produksi.



4.    Mengantisipasi kompleksitas dari organisasi

Tujuan terakhir dari fungsi pengawasan adalah agar perusahaan dapat mengantisipasi berbagai kegiatan organisasi yang kompleks. Ketika kegiatan perusahaan hanya memproduksi satu jenis barang, atau 10 orang pekerja, atau 2 bagian dalam struktur organisasi, barangkali kegiatan manajemen lebih mudah untuk dilakukan.



D. PENTINGNYA PENGAWASAN


Suatu organisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu, banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting dalam setiap organisasi. Ada beberapa alas an mengapa pengawasan itu penting, diantaranya :



1.  Perubahan lingkungan organisasi

Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya bahan baku baru dsb. Melalui fungsi pengawasannya manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi.



2.  Peningkatan kompleksitas organisasi

Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.



3.  Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan

Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.



4.  Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang

Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menen-tukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem penga-wasan.



5.  Komunikasi



6.  Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi

Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar, penentuan apakah tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan



E.  BENTUK-BENTUK PENGAWASAN

1. Pengawasan Pendahulu (feeforward control, steering  controls, preliminary control).                    

Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan   memungkinkan koreksi dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan      ini akan efektif bila manajer dapat menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau perkembangan tujuan.


2.   Pengawasan Concurrent (concurrent control ).

Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, atau pengawasan yang terjadi ketika pelaksanaan berlangsung, dimana suatu aspek harus memenuhi syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan  guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.



3.   Pengawasan Umpan Balik (feedback control, past-action controls).

Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan,  guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai  dengan



F.  TAHAP-TAHAP PENGAWASAN


-         Tahap Penetapan Standar

Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu :

a. standar fisik

b. standar moneter (biaya)

c. standar waktu



-         Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.


-         Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.


-         Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan

Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.


-         Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi

Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.



Menurut Kadarman (2001, hal. 161) langkah-langkah proses pengawasan yaitu:


a.   Menetapkan Standar

Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, maka secara logis hal irri berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar.


b. Mengukur Kinerja

Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.


c. Memperbaiki Penyimpangan

Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.



Menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu:

1.    Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.

2.    Mengukur pelaksanaan

3.    Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan

       jika ada.

4.    Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.



Terry (dalam Winardi, 1986:397) bahwa pengawasan terdiri daripada suatu proses yang dibentuk oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yakni:

1.    mengukur hasil pekerjaan,

2.    membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan

       perbedaan (apabila ada perbedaan),

3.    mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan

       perbaikan.



Maman Ukas (2004:338) menyebutkan tiga unsur pokok atau tahapan-tahapan yang selalu terdapat dalam proses pengawasan, yaitu:


1.  Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk-bentuk yang diminta. Standar ukuran ini bisa nyata, mungkin juga tidak nyata, umum ataupun khusus, tetapi selama seorang masih menganggap bahwa hasilnya adalah seperti yang diharapkan.


2.  Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi ini harus dilaporkan kepada khalayak ramai yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini.


3.  Kegiatan mengadakan koreksi. Pengukuran-pengukuran laporan dalam suatu pengawasan tidak akan berarti tanpa adanya koreksi, jikalau dalam hal ini diketahui bahwa aktivitas umum tidak mengarah ke hasil-hasil yang diinginkan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yang harus dilakukan.

·       Menetapkan standar pelaksanaan (perencanaan)

        Sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standard

        yang jelas.

·       Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan

        Mengukur kinerja pegawai, sejauh mana pegawai dapat menerapkan

        perencanaan yang telah dibuat atau ditetapkan perusahaan sehingga

        perusahaan dapat mencapai tujuannya secara optimal.

·       Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisa

        penyimpangan-penyimpangan

·       Pengambilan tindakan koreksi


Melakukan perbaikan jika ditemukan penyimpangan­-penyimpangan yang terjadi.



G. JENIS-JENIS PENGAWASAN

Jenis – jenis pengawasan terbagi beberapa bagian yaitu, yaitu:


  • Pengawasan Intern dan Ekstern

Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin. Contohnya : Kepala Sekolah mensupervisi guru ketika mengajar di kelas.

Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Contohnya : Pengawas Sekolah mensupervisi guru ketika mengajar di sebuah sekolah, Pengawas UN mengawasi Peserta Didik yang  edang ujian di sebuah sekolah.


  • Pengawasan Preventif dan Represif


Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal. Contohnya : Yayasan memonitori/ mendampingi dna mengevaluasi penggunaan anggaran sekolah binaannya.



Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan. Contohnya: Tim Audit BPK memeriksa laopran penggunaan BOS.



  • Pengawasan Aktif dan Pasif

Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Contohnya : Mandor mengawasi Buruhnya ketika bekerja.

Atau Tim Dosen mengawasi Peserta Sertifikasi dalam kegiatan “Peer Teaching”. (Nampak digambar Drs. Joko, M.Pd sedang menilai & mengawasi Peserta Sertifikasi tahun 2009)

Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Contohnya: Perusahaan induk mengawasi peusahaan cabang dengan laporan tertulis dan empiris.

Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”



H. ALAT BANTU PENGAWASAN

Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah :


1.      Manajemen Pengecualian (Management by Exception)


Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan perhatian dari wirausahawan. Manajemen penegecualian didasarkan pada prinsip pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling awal pada literatur manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani semua persoalan rutin organisasional, sementara wirausahawan menangani persoalan organisasional non rutin atau diluar kebiasaan.

2.      Management Information System (MIS)

MIS yaitu suatu metoda informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.


MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu :

1. Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah.

2. Tahap desain konseptual.

3. Tahap desain terperinci.

4. Tahap implementasi akhir.


Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :

o         Mengikutsertakan pemakai dalam tim perancangan

o         Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system

Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi

Adanya pengujian pendahuluan

Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai sistem.

Sedangakan kriteria utama MIS efektif yaitu :

·                      Pengawasan terhadap kegiatan yang benar

·                      Tepat waktu dalam pemakainya

·                      Menekan biaya secara efektif

·                      System yang digunakan harus tepat dan akurat

·                      Dapat diterima oleh yang bersangkutan



3.      Analisa Rasio


Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi yang meringkas posisi financial dari organisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran finansial yang muncul pada neraca dan neraca rugi-laba organisasi.



4.      Penganggaran


Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana dana pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan diperoleh. Anggaran juga merupakan laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan. Disamping sebagai rencana keuangan, anggaran juga merupakan alat pengawasan.



Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi. Pengawasan anggaran atau Budgetary Control itu sendiri merupakan suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.



I.    MANFAAT PENGAWASAN



1. Untuk memberikan ruang regular untuk superviesees untuk merenungkan isi dan pekerjaan mereka


2. Untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam bekerja


3. Untik menerima informasi dan perspektif lain mengenaipekerjaan seseorang


4. Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan


5. Untuk memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang pekerja tidak ditinggalkan tidak perlu membawa kesulitan, masalah dan proyeksi saja


6. Untuk memiliki ruang untuk mengesplorasi dan mengekspresikan distress, restimulation pribadi, transferensi atau counter-transferensi yang mungkin dibawa oleh pekerjaan


7. Untuk merencanakan dan memanfaatkan sumberdaya pribadi dan frofesional yang lebih baik


8. Untuk menjadi pro-aktif bukan re-aktif


9. Untuk memastikan kualitas pekerjaan


Sumber : http://zahranmirzan.blogspot.com/2013/01/makalah-pengantar-manajemen-controlling.html

Membuat Folder didalam Folder Menggunakan cmd

 Logika cara membuat folder didalam folder menggunakan cmd, seperti dibawah  ini.


- Buka CMD
- Selanjutnya ketik D: agar masuk kedalam direktori D

- D:\>MD Gunadarma
    (membuat folder Gunadarma dalam direktori d)

- D:\>CD Gunadarma
     (untuk masuk ke folder Gunadarma)
 - D:\Gunadarma>MDFakultas
        (membuat folder fakultas didalam folder gunadarma)

- D:\Gunadarma>CD Fakultas
     (untuk masuk kedalam folder fakultas)
- D:\Gunadarma\Fakultas>MD Fakultasekonomi\Fakultasilmukomputer\Fakultaspsikologi\Fakultassastra\Fakultastekniksipil\
     (untuk membuat folder dalam folder Fakultas)
 - D:\Gunadarma\Fakultas>CD..
     (Keluar dari folder dan kembali ke folder gunadarma)
 - D:\Gunadarma\MD Jenjang
 - D:\Gunadarma\CD Jenjang
 - D:\Gunadarma\Jenjang\MD\D3\S1\S2\S3
 - D:\Gunadarma\Jenjang\CD..
 - D:\Gunadarma\MD Jurusan
 - D:\Gunadarma\CD Jurusan
 - D:\Gunadarma\Jurusan\MD AkutansiManajemen\Sisteminformasi\Teknikinformatika\Teknikkomputer
- D:\Gunadarma\Jurusan\CD..

- D:\Gunadarma\CD..
- D:\Tree Gunadarma
  (Tree untuk menampilkan folder-folder tersebut dalam bentuk bagan)

perintah” yang ada pada cmd:
a. cls    : membersihkan layar
b. Md     : Membuat directory
c. Cd        : Berpindah directory
d. Edit     : Membuat/mengedit file.
e. Cd..    : Derpindah ke directory sebelumnya
f. CLS    : Menghapus layar jendela
g. Tree     : Melihat pohon directory

Strategi Kelompok USAA

 Strategi kelompok USAA
     Kelompok USAA san Antonio texas adalah perusahaan jasa keuangan besar terdiri dari bersatu Automobile Association layanan dan beberapa anak perusahaan, termasuk kelompok mendirikan bersama, sebuah perusahaan asuransi jiwa, sebuah perusahaan investasi, dan perusahaan asuransi kecelakaan beberapa tahun yang lalu presiden Robert F. Mc Dermott menyampaikan pesan berikut kepada anggota asosiasi.

     Salah satu pertanyaan utama yang diajukan untuk perusahaan bisnis pada 1980-an adalah, 'apa bisnis kita benar-benar dalam?' semakin banyak kita melihat bahwa pertanyaan dibahas di ruang rapat. Hal ini terutama berlaku di pasar keuangan-jasa. Pengecer seperti Sears dandi dan JC Penney telah memasuki lapangan dengan mengakuisisi atau mendirikan perusahaan pialang saham, tabungan dan asosiasi pinjaman. Perusahaan asuransi, dan sebagainya. Pialang saham, perusahaan asuransi, bank dan bahkan perusahaan manufaktur telah masuk, atau mencoba untuk masuk, sektor arena jasa keuangan yang sebelumnya tidak mereka ketahui.
     
      Seberapa pentingkah ini 'revolusi keuangan' miliki untuk hubungan yang dimiliki anggota seperti kelompok USAA? Sudah saatnya bagi kita untuk bertanya kepada diri sendiri, 'apa bisnis kita benar-benar dalam?' Kenyataannya adalah bahwa dewan direksi dan eksekutif dari asosiasi telah melakukan hal itu pada berbagai kesempatan selama lebih dari enam puluh tahun keberadaan kami. Mereka melakukannya sebelum kita dicided untuk memasuki bidang properti-asuransi di tahun 1930-an, sebelum kami menawarkan produk asuransi jiwa pertama kami di tahun 1960, dan sebelum kami mendirikan reksa dana pertama kami di awal 1970-an.
      
     USAA bersama lalu berhenti menjadi hanya sebuah asuransi mobil. 'itu telah berkembang, dalam menanggapi kebutuhan anggota, menjadi penyedia berbagai dewan produk asuransi dan keuangan tes terbaik dari seberapa baik kita telah bernasib dalam upaya ini terletak pada respon dari anggota kami. untuk menentukan ini, mari kita lihat di kartu skor.

     Pada tahun 1960 tidak ada anggota USAA memiliki kebijakan pemilik rumah dengan asosiasi. hari ini, USAA menjamin lebih dari 700.000 rumah yang dimiliki oleh anggota keluar. Bahkan lebih aktif-tugas perwira militer mengasuransikan rumah mereka dengan USAA dibandingkan dengan semua perusahaan lainnya digabungkan sama pada tahun 1960 tidak ada anggota memiliki asuransi jiwa atau investasi reksadana dengan kami. Saat ini, lebih dari seperempat juta anggota telah memilih kami untuk produk ini selama ribuan penyedia lainnya di pasar, dan karyawan kami, dalam catatan ini penerimaan anggota.

     Misi kami dalam masa-masa perubahan adalah apa yang selalu-untuk memberikan kelompok eksklusif kami anggota dengan biaya terendah dan kualitas tertinggi layanan yang tersedia di mana saja. Itu adalah komitmen kami. itulah bisnis kita benar-benar masuk


pertanyaan kasus :
1.   Jelaskan pernyataan strategi yang dilakukan oleh mc dermott !
2.   Berdasarkan informasi yang disajikan dalam laporan, bukti apa yang dapat Anda ketahui bahwa    kelompok USAA adalah sebuah organisasi yang terencana?
3.   Kebijakan apa yang dibuat oleh MC Dermott yang akan memandu perilaku karyawan perusahaan?
4.   Tentukan dua tujuan tersirat dalam pernyataan MC Dermott tentang perusahaannya!

Jawab :
1.    Menciptakan revolusi keuangan dengan cara mendirikan perusahaan asuransi dan reksa dana.
2.   Buktinya yaitu, kelompok USAA melakukan tindakan revolusi keuangan sebelum mereka memutuskan untuk memasuki bidang properti-asuransi di tahun 1930-an, sebelum mereka menawarkan produk asuransi jiwa pertama mereka ditahun 1960, dan sebelum mereka mendirikan reksa dana pertama mereka diawal 1970an.
3.    Dengan membuat misi yaitu memberikan kelompok eksklusif dengan biaya terendah dan kualitas tertinggi dan layanan tersedia dimana saja.

4.   Tujuannya :
 a. Ingin membangun suatu perusahaan asuransi dengan kualitas tertinggi dan layanan yang tersedia dimana saja 
 b. Menjadi penyedia berbagai dewan produk asuransi dan keuangan tes terbaik dari seberapa baik dalam menanggapi kebutuhan anggota.

Kata bijak

Buatlah orang lain tertawa karena anda, karena itu bisa membuat anda merasa lebih dekat dengan orang itu.

Forza Milan

Forza Milan
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / hudan's blog

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger